tubuhku ringan tak berbeban bagaimana bisa tersimpan kontradiksi dari ujung ke ujung seperti sel-sel hidup yang bermitosis bertentangan secara absolut dari jempol kaki sampai ke ubun-ubun aku saja yang bodoh bagaimana aku paham mengukur massa sebuah kontradiksi aku saja yang terlalu jumawa tak ada kukenyam sejengkal pun ilmu fisika jika memang a bermuatan positif bertemu dengan b bermuatan negatif bertabrakan dan menjadi c bermuatan netral, apa mungkin itu yang menjelaskan beban ringan tubuhku yang dipenuhi kontradiksi manusia, hak istimewanya adalah bertanya bertanya tanpa tahu jawabannya sepanjang hayatnya, mencari jawab bahkan terkadang lubang gelap sepanjang 2 meter pun harus rela menerima seonggok daging kaku yang masih tak bisa melepas tanya karena ketika hasrat melepas raga yang tersisa hanyalah tanda tanya (belaka) Surabaya, 1 Mei 2020 -Goldfish
Ketika jiwa mulai berkata-kata pilu, dengarkan Jangan manjakan bebalmu Lunglai terlena bujuk rayu Tanpa tahu, kalbumu perlahan kaku Mulut mungkin saja menipu Mata mungkin saja tertutup debu Hidungmu bisa saja tidak dapat membedakan bau Tapi yang ada di rongga dadamu adalah yang selalu tahu Hei, kau keturunan ular beludak Apa kau tidak kenal kata muak Kakiku sudah pegal menghentak Tapi kau bebal, tuli, dan congkak Ayo, berhenti saja Lemaskan semua raga Rebahlah pada cakrawala Saat fajar datang di ujungnya Jangan ragu, bukalah mata dan panjatlah rongga jendela (Surabaya, 4 Januari 2020)